Intensi Untuk Melakukan Whistleblowing Adanya Indikasi Kecurangan oleh Perangkat Desa
Main Article Content
Abstract
ABSTRAK
Kecurangan merupakan fenomena yang sering terjadi pada sektor pemerintahan yang sangat sulit untuk dihilangkan. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisa faktor yang dapat mempengaruhi intensi perangkat desa di Kabupaten Ngawi untuk melakukan whistleblowing atas adanya indikasi kecurangan pada organisasi desa. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menguji hubungan antara attitude toward behavior, subjective norm, perceived behavior control, perceived seriousness, personal responsibility for reporting, dan personal cost of reporting dengan intensi melakukan whistleblowing indikasi kecurangan. Dengan menggunakan SPSS, penelitian ini mengolah sebanyak 102 kuesioner yang telah disebarkan kepada perangkat desa yang terdapat di Kecamatan Jogorogo, Kecamatan Kendal, Kecamatan Ngrambe, Kecamatan Sine. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa attitude toward behavior, subjective norm, perceived behavior control, personal responsibility for reporting berpengaruh terhadap intensi untuk melakukan whistleblowing indikasi adaya kecurangan. Sedangkan perceived seriousness dan personal cost of reporting tidak berpengaruh terhadap intensi untuk melakukan whistleblowing indikasi adanya kecurangan.
Downloads
Article Details
References
ACFE Indonesia. (2019). Survei Fraud Indonesia 2019. ACFE Indonesia, 76.
Agustiani, R., Lestari, P., & Arofah, T. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Whistleblowing Dengan Dilema Etika Sebagai Variabel Pemoderasi. 03(1), 1–18.
Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior. Tagliche Praxis, 53(1), 51–58.
Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality and Behavior (2nd ed) (2nd ed.). Open University Press.
Alfani, U. N., Dewi, F. G., & Sarumpaet, S. (2020). Factors Affecting Whistleblowing Intention : Case Study on the Implementation of Village Funds. 15(4), 18–29. https://doi.org/10.9734/AJEBA/2020/v15i430219
Aliyah, S. (2015). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pegawai Dalam Melakukan Tindakan Whistle-Blowing. 12(2).
Aliyah, S., & Marisan, I. (2017). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pegawai Melakukan Tindakan Whistle-Blowing Dengan Reward Model Sebagai Variabel Moderating. 14.
Alleyne, P., Charles-Soverall, W., Broome, T., & Pierce, A. (2017). Perceptions, predictors and consequences of whistleblowing among accounting employees in Barbados. Meditari Accountancy Research, 25(2), 241–267. https://doi.org/10.1108/MEDAR-09-2016-0080
Alleyne, P., Haniffa, R., & Hudaib, M. (2019). Does group cohesion moderate auditors’ whistleblowing intentions? “Journal of International Accounting, Auditing and Taxation.” https://doi.org/10.1016/j.intaccaudtax.2019.02.004
Andon, P., Free, C., Jidin, R., Monroe, G. S., & Turner, M. J. (2016). The Impact of Financial Incentives and Perceptions of Seriousness on Whistleblowing Intention. Journal of Business Ethics. https://doi.org/10.1007/s10551-016-3215-6
Bagustianto, R., & Nurkholis. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Untuk Melakukan Tindakan Whistle-Blowing.
Caillier, J. G. (2016). Public Service Motivation and Decisions to Report Wrongdoing in U . S . Federal Agencies : Is This Relationship Mediated by the Seriousness of the Wrongdoing. 1–22. https://doi.org/10.1177/0275074015626299
Curtis, M. B. (2006). Are Audit-related Ethical Decisions Dependent upon Mood ? Journal of Business Ethics, 191–209. https://doi.org/10.1007/s10551-006-9066-9
Daxini, A., Ryan, M., Donoghue, C. O., & Barnes, A. P. (2019). Understanding farmers’ intentions to follow a nutrient management plan using the theory of planned behaviour. Land Use Policy, 85, 428–437. https://doi.org/10.1016/j.landusepol.2019.04.002
Dozier, J. B., & Miceli, M. P. (1985). Potential Predictors of Whistle-Blowing. A Prosocial Behavior Perspective. Academy of Management Review, 10(4), 823–836. https://doi.org/10.5465/amr.1985.4279105
Fajri, R. C. (2017). Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, Perceived Behavoral Control, Reward, Dan Locus Of Control Terhadap Intensi Perilaku Whistleblower.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 25. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Graham, J. W. (1986). Principled organizational dissent: A theoretical essay (C. : J. Press (ed.); in B. M. S, Vol. 8). Research in organizational behavior.
Hanif, R. A., & Odiatma, F. (2017). Pengaruh Personal Cost Reporting, Status Wrong Doer dan Tingkat Keseriusan Kesalahan Terhadap Whistleblowing Intention Rheny. 10(1), 11–20.
Indonesia Corruption Watch. (2020). Laporan Pemantauan Tren Penindakan Kasus Korupsi Semester I 2020 Wana Alamsyah Divisi Hukum Monitoring Peradilan.
Indonesia, D. P. M. A. R. (2016). PUTUSAN No. 28/Pid.Sus/TPK/2016/PN.Sby.
Indonesia, R. (2007). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL TAHUN 2005 - 2025.
Iskandar, A., & Saragih, R. (2018). Pengaruh Sikap Ke Arah Perilaku, Norma Subjektif, dan Persepsi Kontrol Atas Perilaku Terhadap Niat dan Perilaku Whistleblowing. Jurnal Tata Kelola Dan Akuntabilitas Keuagan Negara, 4(1), 63–84.
Kaplan, S. E., & Whitecotton, S. M. (2001). An examination of auditors reporting intentions when another auditor is offered. Auditing, 20(1), 44–63.
Lasmini, N. N. (2018). Implementasi Theory Planned Behavior Pada Perilakuwhistleblowing Dengan Faktor Demografi Sebagai Variabel Moderasi Ni. 421–430.
Latan, H., Ringle, C. M., Jose, C., & Jabbour, C. (2016). Whistleblowing Intentions Among Public Accountants in Indonesia : Testing for the Moderation Effects. Journal of Business Ethics. https://doi.org/10.1007/s10551-016-3318-0
Mulfag & Serly, V. (2019). Pengaruh Faktor Individual dan Situasional terhadap Niat Whistleblowing. Jurnal Eksplorasi Akuntansi, 1(2), 694–709.
Mustopa, K., Kurniawan, A., & Putri, T. E. (2020). the Effect of Attitudes, Organizational Commitments, Severity of Cheating Levels, Personal Cost of Reporting and Job Commitment To Whistleblowing Intentions. ACCRUALS (Accounting Research Journal of Sutaatmadja), 4(01), 77–95. https://doi.org/10.35310/accruals.v4i01.408
Near, J. P., & Miceli, M. P. (1985). Organizational Dissidence : The Case of Whistle-Blowing. 4, 1–16. https://doi.org/https://doi.org/10.1007/BF00382668
Nurulrahmatiah, N., & Nustini, Y. (2019). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT MELAKUKAN WHISTLEBLOWING. 1–6.
Parianti, N. P. I., Suartana, I. W., & Badera, I. D. N. (2016). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI NIAT DAN PERILAKU WHISTLEBLOWING MAHASISWA AKUNTANSI. 12, 4209–4236.
Park, H., & Blenkinsopp, J. (2009). Whistleblowing as Planned Behavior A Survey of South Korean Police Officers. Journal of Business Ethics, 85(4), 545–556. https://doi.org/10.1007/sl0551-008-9788-y
Ponemon, L. (1994). Comment: Whistleblowing as an internal control mechanism: Individual and organizational considerations. Auditing: A Journal of Practice & Theory, 13(2), 118–130.
Presiden, P. (2010). Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025.
PricewaterhouseCoopers. (2018). Pulling Fraud out of The Shadows. PwC’s Global Economic Crime and Fraud Survey 2018, 1–30. https://www.pwc.com/gx/en/forensics/global-economic-crime-and-fraud-survey-2018.pdf
Putra, Y. P. (2018). PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, TINGKAT KESERIUSAN KECURANGAN, KOMITMEN PROFESI, DAN INTENSITAS MORAL TERHADAP NIAT MELAKUKAN WHISTLE-BLOWING.
Putusan, D., Agung, M., Indonesia, R., Keadilan, D., Ketuhanan, B., & Maha, Y. (2017). PUTUSAN No. 1756 k/pid.sus/2017.
Qomaruddin, A., & Hudayati, A. (2019). Publikasi Determinant Of Internal Auditor ’ s Intention To Perform Whistleblowing : A Proposed Model. 1–16.
Rahman, D. (2020). EFEK MODERASI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HUBUNGAN FAKTOR PERSONAL DAN FAKTOR SITUASIONAL DENGAN INTENSI MELAKUKAN WHISTLEBLOWING PADA INSPEKTORAT KABUPATEN SE-MADURA.
Rahman, F., Husaini, Arifin, S., Marlinae, L., Wulandari, A., & Hadianor. (2017). Perilaku organisasi. Expert.
Ramadhany, S. N. F. (2017). PERSONAL COSTDAN EFEKTIVITAS WHISTLEBLOWING SYSTEM TERHADAP PENDETEKSIAN FRAUD DENGAN SELF EFFICACY SEBAGAI PEMODERASI (Studi pada KPP Pratama Makassar Selatan). SKRIPSI.
Rochmawati, N. F. (2020). PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL, KOMITMEN ORGANISASI, DAN TINGKAT KESERIUSAN PELANGGARAN TERHADAP INTENSI MELAKUKAN WHISTLEBLOWING. 21(1), 1–9.
Safira, E., & Ilmi, M. B. (2020). Pengaruh Sikap , Persepsi Kontrol Perilaku , Tanggung Jawab Pribadi dan Keseriusan yang Dirasakan Terhadap Niat Whistleblowing. 4(2), 83–98.
Saud, I. M. (2016). Pengaruh Sikap dan Persepsi Kontrol Perilaku Terhadap Niat Whistleblowing Internal-Eksternal dengan Persepsi Dukungan Organisasi Sebagai Variabel Pemoderasi. 17(2), 209–219. https://doi.org/10.18196/jai.2016.0056.209-219
Schultz, J. J., Johnson, D. A., Morris, D., & Dyrnes, S. (1993). An Investigation of the Reporting of Questionable Acts in an International Setting. 31, 75–103.
Setyawati, I., Ardiyani, K., & Sutrisno, C. R. (2015). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT UNTUK MELAKUKAN WHISTLEBLOWING INTERNAL. September, 22–33.
Setyorini, & Donifaizal. (2020). Analisis faktor-faktor yang memengaruhi whistleblowing intention menggunakan graham’s model. 1(1), 66–79.
Sholehah, N. L. H., & Ishak, P. (2020). THE DETERMINANT OF WHISTLEBLOWING INTENSION OF VILLAGE OFFICIAL AS A PREVENTION OF FRAUD IN THE DISTRICT OFWONOSARI. 14(1), 196–207.
Siallagan, H., Rohman, A., Januarti, I., & Din, M. (2017). THE EFFECT OF PROFESSIONAL COMMITMENT , ATTITUDE , SUBJECTIVE NORMS AND PERCEIVED BEHAVIOR CONTROL ON WHISTLE BLOWING. November.
Sonnier, B. M., & Lassar, W. M. (2013). An Empirical Evaluation of Graham’s Model of Principled Organizational Dissent in the Whistleblower Context Post-SOX. 2(1), 1–28.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta.
Sweeney, P. (2008). Hotlines Helpful for Blowing the Whistle. Financial Executive International, 24(4).
Tuanakotta, T. M. (2016). Akuntansi Forensik & Audit Investigatif. Salemba Empat.
Utami, K. D., Utami, I., & Hapsari, A. N. S. (2016). Whistleblowing pengelolaan dana desa: studi atas nilai kearifan lokal.
Utami, K. K. D., Mimba, N. P. S. H., Rasmini, N. K., & Widanaputra, A. A. G. P. (2018). The Effect of Attitude Toward the Behavior , Subjective Norm and Perceived Behavioral Control on Whistleblowing Intention. 9(18), 1–5.
Wibowo. (2015). Perilaku Dalam Organisasi. PT Raja Grafindo Persada.
Wilopo, R. (2008). Pengaruh Pengendalian Internal Birokrasi Pemerintah dan Perilaku Tidak Etis Birokrasi Terhadap Kecurangan Akuntansi Pemerintahan. 11(1), 85–100.
Winardi, R. D. (2013). THE INFLUENCE OF INDIVIDUAL AND SITUATIONAL FACTORS ON LOWER-LEVEL CIVIL SERVANTS ’ WHISTLE-BLOWING. 28(3), 361–376.
Wiranita, I. (2019). PENGARUH SIKAP, NORMA SUBJEKTIF, DAN PERSEPSI KONTROL PERILAKU TERHADAP NIAT WHISTLEBLOWING DENGAN PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI.
Zakaria, M., Noor, W. N. B. W. M., & Noor, W. N. B. W. M. (2016). Effects of Planned Behaviour on Whistle Blowing Intention : Evidence from Malaysian Police Department Effects of Planned Behaviour on Whistle Blowing Intention : Evidence from Malaysian Police Department. March. https://doi.org/10.5829/idosi.mejsr.2016.24.07.22667